Pendidikan sangatlah penting bagi anak-anak untuk menunjang perkembangan pengetahuannya terhadap alam dan lingkungan. Namun tak bisa kita pungkiri bahwa motivasi menjadi hal yang mendasar untuk memciptakan anak-anak yang mau belajar. Karena banyak dari anak-anak yang apabila mereka sudah bertambah umurnya maka motivasinya mulai berkurang. Disinilah peran seorang Guru untuk memompa minat belajar mereka untuk mencapai peserta didik yang haus akan pendidikan.
Pendidikan bisa diibaratkan sebuah hidangan makanan. Apabila seorang penghidang tak mampu memodifikasi model hidangan baik itu dengan salad maupun secara rasa maka sedikit tidak pelangan tak akan mau melihat dan mencicipi masakan itu. Maka dari situ selaku seorang pendidik harus mampu memodifikasi mahal ajar agar bisa sesuai dengan murid yang ada dalam kelas yang diajarkan. Seorang guru juga harus menyadari bahwa suatu kelas itu diisi oleh orang-orang yang berbeda baik secara intektual, model belajar, dan minat belajar.
Dalam tulisan ini penulis ingin merumuskan beberapa cara meningkatkan motivasi murid dalam belajar. Untuk bisa membantu para pembaca bagaimana seorang guru meningkatkan motivasi murid. Namun perlu diketahui bahwa teori ini bukan hanya dikususkan bagi seorang guru tapi bisa juga bagi orang tua dalam mendidik anak-anak mereka. Mari kita ikuti pembahasan dibawah ini:
- Mau mendengar kata anak
Hal ini kita rasa sangatlah mudah namun secara praktik hal tersebut sangat sulit untuk dilakukan seiring dengan waktu yang dibutuhkan akan lebih banyak. Secara sistematika sekolah sudah membentuk suatu bidang yaitu BK (Bantuan Kongseling) sebagai tempat anak-anak meluangkan perasaan mereka dan juga permasalahan yang terjadi pada diri mereka. Namun sangat disayangkan BK menjadi tempat yang menakutkan bagi seorang anak murid. Karena secara pemahaman anak didik, apabila mereka masuk keruangan BK maka mereka telah menghadapi suatu masalah.
Maka guru sebagai motivator harus membantu anak-anak dalam membentuk benih-benih motivasi dalam dirinya agar tetap bersemi sepanjang waktu. Perkataan anak merupakan suatu hal yang berharga baik mereka demi mampunya membentuk diri sendiri dalam mengekspresikan ide-ide cemerlang yang mereka miliki.
Namun tak bisa kita pungkiri pula bahwa ada dari anak-anak yang suka menyimpan permasalahan mereka sehingga bisa menjadi beban dalam pikiran mereka. Hal itu sangat buruk bagi mereka khususnya dalam perkembangan kecerdasan emosional yang dimiliki. Jadi seorang guru bisa merangsang murid dengan sebuah pertanyaan tentang keadaan mereka agar mereka mau menceritakan kepada guru.
2. Memuji seorang anak.
Secara manusiawi pujian merupakan suatu yang sangat disenangi oleh setiap manusia dimuka bumi. Pujian bisa membantu seorang dalam meningkatkan gairah mereka dalam hidup. Karena pujian sangat menyenangkan dan menciptakan senyuman yang lebar dari objek puji. Coba kita semua pikirkan dengan logika masing-masing bahwa dalam setiap kita berdoa kepada Tuhan, kita dituntun agar memberi pujian terlebih dahulu sebelum kita menyampaikan usulan apa yang diinginkan.
Kembali kepada psikologi seorang anak yaitu cenderung senang menunggu pujian dari orang lain. Bagi merekan pujian merupakan suatu ukuran baik buruk yang mereka lakukan, seperti contohnya dalam dunia pendidikan khususnya dalam rapot mereka ditulis "Sangat baik, baik dan cukup". Kata-kata itu merupakan kata-kata pujian. Maka bagi seorang guru sangatlah baik apabila mereka selalu memujia anak-anak dalam proses belajar agar mereka tak merasa senang.
Hal itu tidak hanya Guru lakukan pada saat mereka menemukan seorang murid melakukan hal yang benar, Namun itu bisa juga dilakukan dalam mengoreksi kesalahan seorang murid. Misalnya Murid mendapat nilai yang buruk. Kita bisa mengatakan Nilaimu Bagus yach apabila kamu lebih rajin lagi belajar. Jangan lupa pula kita katakan, "anak pintar harus rajin belajar, ya? (sambil kita tujukan kata tersebut, pada objek puji).
Hal itu tidak hanya Guru lakukan pada saat mereka menemukan seorang murid melakukan hal yang benar, Namun itu bisa juga dilakukan dalam mengoreksi kesalahan seorang murid. Misalnya Murid mendapat nilai yang buruk. Kita bisa mengatakan Nilaimu Bagus yach apabila kamu lebih rajin lagi belajar. Jangan lupa pula kita katakan, "anak pintar harus rajin belajar, ya? (sambil kita tujukan kata tersebut, pada objek puji).
3. Pilih metode belajar yang sesuai.
Metode belajar juga berperan aktif dalam meningkatkan motivasi belajar anak. Karena pemilihan metode merupakan hal yang mendasar bagi seorang guru dalam proses belajar mengajar. Maka tak salah apabila banyak para ahli mengungkapkan teori pendidikan sebagai dasar dalam menjadi seorang guru.
Pemilihan metode pengajaran yang sesuai, membantu seorang anak untuk meminati suatu mata pelajaran. Hal itu pula, menjadi dasar untuk menciptakan sistem belajar mengajar lebih efektif dan efesien. Untuk mencapai hal tersebut terjadi seorang guru harus bisa memahami tentang gaya belajar yang disenang oleh murid dalam kelas ajar.
Hanya itulah yang dapat penulis sampaikan kepada para pembaca semua. Penulis berharap hal tersebut bisa bermanfaat bagi para pembaca semua. "Never say Tired for Learning and browsing Information". Thanks You For Reading My Article.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar